My Ping in TotalPing.com

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ٬ اسَّلآمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

AHLAN WA SAHLAN

Selamat berkunjung; Selamat mengikuti dakwah guna meningkatkan aqidah dan syariah sebagai penambah bekal Pulang ke Kampung Akhirat. Mulai diluncurkan 18 Pebruari 2011, Insya Allah, diposting sampai menjelang akhir hayat.

وَسَّلَا مُ عَلَيكُمْ وَرَهْمَةُ اللهِ وَبَرَ كَا تُهُ

Salam Hormatku dan Keluarga

situs aqidah syariah ini : http://aslam3.blogspot.com klik situs fiqh sunah : http://aslam5.blogspot.com

Wednesday 2 March 2011

005. WUJUD NYA

Makhluk tidak mampu menalarkan Wujud Dzat Nya; dan tidak akan mampu melihat Wujud Nya; padahal Dia ada

Para taklim sudah duduk melingkar; Bahjedun bersila di deretan depan, menghadap lingkaran; lalu dilafadzkannya pembukaan tausiah; terdengar para taklim hampir serentak menjawab salam dengan ucapan lirih, setelah diucapkan salam;. “Jemaah taklim yang Insya Allah selalu ditambahkan nikmat Nya”; begitu Bahjedun memulai tausiahnya; “Dalam tausiah yang lalu, menyisakan satu pertanyaan, bagaimana Wujud Nya”; berhenti sebentar, lalu diteruskan, “Secara sistematis, Allah س  telah menegaskan siapa diri Nya, sebagaimana tercantum dalam QS Al Baqarah (2):255; terdapat firman Nya,
اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ ﴿٢٥٥﴾
Makna ayat ini, Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Meski ayat ini menegaskan Wujud Nya, tetapi tidak bisa dibayangkan, bagaimana Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk Nya). Kita bayangkan saja, mengurus manusia saja, jumlahnya sudah milyaran, belum lagi hewan dari kuman sampai gajah, belum lagi tetumbuhan yang tersebar di seluruh permukaan bumi dan kedalamannya serta di lautan dan benda-benda angkasa. Dalam ayat ini ditegaskan,  tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin Nya; ini bermakna semua syafaat (pertolongan) datangnya dari Dia saja, datangnya syafaat bukan dari pohon rindang, bukan dari laut yang dalam, bukan dari patung, bukan dari makam, bukan dari jin maupun iblis. Lalu dalam ayat ini difirmankan,  Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki Nya. Ayat ini menegaskan, manusia tidak mengetahui kedalaman dan keluasan ilmu Nya, dan Dia Maha Mengetahui yang dijahirkan (ditampakkan) oleh manusia dan segala yang disembunyikan, sekalipun tersembunyi di dalam hati nuraninya. Lalu difirmankan, Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. melalui ayat ini, Dia memberi penegasan, Kursi Nya atau Arsy, meliput seantero langit dan bumi dan segala sesuatu yang berada didalam dan diantara keduanya; Dia mampu memelihara dan mengendalikan semuanya. Makna Kursi dalam ayat ini adalah Kekuasaan terhadap semua makhluk Nya; ayat ini disebut ayat Kursi, artinya ayat yang meneguhkan betapa besar Kekuasaan Nya”; Bahjedun berhenti sejenak; sesudah melihat ke sekeliling, diteruskannya, “Wujud Nya patut diimani; keberadaan Nya dipastikan ada, sekalipun nalar makhluk Nya tak bisa menjangkau. Untuk meneguhkan keberimanan, seperti sudah kita bahas dalam tausiah yang lalu, marilah mencermati kembali QS Al Hadid (57):3; dalam ayat ini terdapat firman Nya,
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٣﴾
Makna ayat ini, Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Dzahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dalam ayat ini terdapat penegasan, semakin sulit makhluk membayangkan wujud Nya, karena tiada satupun yang mengawali sebelum keberadaan Nya, dan tiada yang paling akhir selain Dia. Sementara ini, yang kita ketahui, ada kelahiran sebagai awal dan ada kematian lalu ada akhirat sebagai akhir; sedangkan Dia tidak ada awal dan tiada akhir. Nalar manusia dan semua makhluk Nya, tidak ada yang bisa menjangkau Wujud Nya. Ada Dzat yang Maha Kekal dan terus menerus menerus mengurus makhluk Nya; padahal semua makhluk Nya mengalami awal (lahir|) dan akhir (mati) dan tidak mampu mengurus selama-lamanya. Kalau ada seorang bapak yang mengatakan bisa mengurus anak-anaknya, meski semata wayang, coba kalau sudah pikun, tidak bisa lagi mengurus; jangankan mengurus anak, mengurus perutnya saja tidak bisa. Misalnya, sudah makan tetapi karena pikun, ia bilang belum makan”; berhenti sejenak.
Lalu diteruskan, “Kalau kaum mukmin diminta mendefinisikan Wujud Nya, jawbannya, harus bertumpu setidaknya pada dua ayat tadi. Allah س  adalah Dzat Yang Tidak Mengantuk dan Tidak Tidur, Dzat Yang Memberi Syafaat. Dia juga menegaskan, Dzat Nya, adalah Yang Awal dan Yang Akhir, lalu Yang Dzahir dan Yang Bathin. Begtulah Wujud Nya”; berhenti, lalu dilihatnya jam di pergelangan tangannya. Setelah dirasa cukup tausiahnya, lalu dikatakan “Para taklim yang Insya Allah selalu mendapat tambahan rahmat Nya; sampailah kita pada akhir tausiah; marilah kita tutup dengan melafadzkan hamdalah”; lalu terdengar lirih para taklim berlantun; lalu Bahjedun mengucap salam, dan para taklim membalas lirih. Para taklim bersegera pulang menembus kegelapan malam yang diterpa dinginnya angin malam, di bawah payungan langit tak berbintang.

No comments:

Post a Comment