My Ping in TotalPing.com

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ٬ اسَّلآمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

AHLAN WA SAHLAN

Selamat berkunjung; Selamat mengikuti dakwah guna meningkatkan aqidah dan syariah sebagai penambah bekal Pulang ke Kampung Akhirat. Mulai diluncurkan 18 Pebruari 2011, Insya Allah, diposting sampai menjelang akhir hayat.

وَسَّلَا مُ عَلَيكُمْ وَرَهْمَةُ اللهِ وَبَرَ كَا تُهُ

Salam Hormatku dan Keluarga

situs aqidah syariah ini : http://aslam3.blogspot.com klik situs fiqh sunah : http://aslam5.blogspot.com

Friday 11 March 2011

008. ASMAUL KHUSNA


DIA memiliki 99 sifat yang disebut Asmaul Khusna (Nama-nama Yang Terbaik), semua nama Nya diawali dengan Maha

Bahjedun segera membuka tausiah diiringi ucapan salam, ketika para taklim sudah duduk melingkar; lalu terdengar lirih ucapan balasan salam dari para jemaah, hampir serentak. Di luar sana, angin malam berselaputkan dingin mendesau bebas, menerpa para taklim yang semakin mengencangkan kancing jaketnya.
“Jemaah taklim yang Insya Allah selalu ditambahkan nikmat Nya”; begitu Bahjedun membuka tausiahnya;” belum lagi berlanjut, terlihat seorang taklim mengacungkan tangannya; setelah diiyakan, ia bertanya, “Pak Ustadz, dalam tausiah yang lalu dijelaskan, pewiridan Asmaul Khusna tidak berdampak dalam kehidupan ekonomi; lalu apa kegunaan mempelajarinya?”; terlihat wajahnya tegang, serasa telah melakukan kesalahan dengan bertanya seperti itu.
Dengan suara penuh kebapakan, Bahjedun mengemukakan, “Tidak ada yang tiada guna dalam semua ajaran Islam; ini harus dipaterilan dalam iman. Mengenai Asmaul Khusna, marilah mencermati HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah عهم; mengisahkan, Rasulullah ص  bersabda: “Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Siapa saja yang menghafal nama-nama itu, tentulah masuk surga. Dia adalah tunggal (Esa), senang kepada yang tunggal/ganjil”. Selain itu, juga terdapat HR Bukhari ر; ia berkata, Rasulullah ص  bersabda: “Barang siapa menghitung Asmaul Khusna, tentu ia masuk surga”. Sedangkan dalam HR At Tarmidzi ر; ia mengisahkan, Rasulullah ص  bersabda: “Barang siapa menghitung Asmaul Khusna, tentu ia masuk surga. Dia lah Allah, tiada tuhan selain Dia”. Mendengar jawaban ini, si penanya terlihat semringah terkepas dari rasa bersalah dengan pertanyaannya, meski dipeluk dinginnya malam; lalu Bahjedun meneruskan, “Dengan demikian, mewiridkan Asmaul Khusna tidak perlu seribu kali; lafadzkan saja, masing-masing Nama Nya satu kali, Allah س telah menjamin surga baginya, jika tidak melakukan dosa besar yang tak terampunkan”. Nampaknya si penanya makin penasaran, lalu langsung mengacungkan tangannya, dan bertanya, “Pak Ustadz, berapa kali harus diriwidkan dalam sehari semalam?; dan berapa lama mengamalkannya?”; meski malam semakin melarutkan dinginnya, terlihat para taklim makin bersemangat; merekapun menunggu jawaban Bahjedun.
Bahjedun meneruskan tausiahnya, “Dalam kedua Hadis tadi dikisahkan sabda Rasulullah ص barangsiapa “menghitung”; maksudnya adalah barangsiapa menyebutnya atau mengucapkannya; bukan sekedar menghitung satu sampai sembilan puluh sembilan. Jika ditanya berapa lama mewiridkannya, tidak ada Hadis yang memberi tuntunan berapa kali mewiridkannya dalam sehari semalam, dan diwiridkan berapa lama. Tetapi ibarat kita beramal, ya sebanyak mampu saja; begitu juga ketika berwirid, ya sejauh mampu mewiridkannya; yang perlu diperhatikan, pewiridan ini tidak mengganggu keseharian. Jangan sampai ada petani yang enggan ke sawah ladang dengan alasan mewiridkan Asmaul Khusna; atau pedagang tidak ke pasar karena mewiridkannya; atau bolos sekolah karena berwirid Asmaul Khusna”; berhenti sejenak, ditatapnya para taklim.
“Para taklim yang Insya Allah selalu ditingkatkan derajatnya karena tak segan meneguhkan ilmu”; begitu Bajedun memulai kembali, lalu dikatakannya, “Kita sekarang sudah semakin mengenal sifat-sifat Allah س yang dirangkum menjadi Asmaul Khusna. Meski ada ulama mengemukakan sifat-sifat Nya lebih dari seribu, tetapi yang paling dipercaya adalah 99 nama; semua nama-nama itu tercantum dalam naskah tausiah, yang dapat diperoleh sesudah tausiah ini”.
Serasa sudah cukup waktunya, Bahjedun bergegas menutup tausiah, disertai ucapan hamdalah dan doa diakhiri ucapan salam; para taklim pun menjawab lirih, sesudah itu bersegera pulang berselimutkan dingin dengan membawa daftar Asmaul Khusna seperti berikut ini, semuanya tercantum dalam Al Quran, kecuali tiga nama Nya tercantum dalam Hadis.
الْأَسْمَاء الْحُسْنَى
01.الرَّحْمـنِ (Maha Penyayang); 02. الَّحِيمِ (Maha Pengasih); 03. الْمَلِكُ (Maha Merajai); 04. الْقُدُّوسِ (Maha Suci); 05. السَّلَامُ (Maha Sejahtera); 06. الْمُؤْمِنُ (Maha Terpercaya); 07. الْمُهَيْمِنُ (Maha Memelihara); 08. الْعَزِيزُ (Maha Perkasa); 09. الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan); 10. الْمُتَكَبِّرُ (Maha Memiliki Kebesaran); 11. الْمَانعُ (Maha Mencegah Hadis); 12. الخِافِضُ (Maha MerendahkanHadis); 13. الغَفُورٌ (Maha Pengampun); 14. الْقَهَّارُ (Maha Perkasa); 15. الْخَالْقُ (Maha Pencipta); 16. الْحَكِيمُ (Maha Bijaksana); 17. العَلِيمٌ (Maha Mengetahui); 18.  القْابِضُ  (Maha Mengendali); 19. البْاسطُ (Maha Melapangkan); 20. الرَّزَّاقُ (Maha Pemberi Rizki); 21. الرَّافَعُ (Maha Meninggikan); 22. المُعِزُّ (Maha Terhormat); 23. المُذلُّ (Maha Menghinakan): 24. السَّمِيعُ (Maha Mendengar); 25. البَصِيرٌ (Maha Melihat); 26. الْمَتِينُ (Maha Kokoh); 27. الْعَدْلاً (Maha Adil); 28. اللَّطِيفُ (Maha Lembut); 29. الْخَبِيرُ (Maha Mengetahui); 30. الحَلِيمٌ (Maha Penyantun); 31. الْعَظِيمُ (Maha Agung); 32. العَلِيّاً (Maha Tinggi); 33. القاَدِيرٌ (Maha Menentukan); 34. الحَفِيظٌ (Maha Penjaga); 35. المُقِيت (Maha Pemelihara); 36. الْجَليلِ (Maha Luhur); 37. الْكَرِيمٌ (Maha Mulia); 38. الرَّقِيب (Maha Mengawasi); 39. الوَاسِعٌ (Maha Luas); 40. المُجِيبٌ (Maha Mengabulkan); 41. الْوَدُودُ (Maha Mengasihi); 42. مَالِكَ الْمُلْكِ  (Maha Memiliki Kerajaan); 43. الشَكُورٌ (Maha Penerima Syukur); 44. الحَسِيب (Maha Membuat Perhitungan); 45. الحَكَمَ (Maha Memutuskan Hukum); 46. البَاعثَ (Maha Membangkitkan); 47. الشَهِيدٌ (Maha Menyaksikan); 48. الْحَقُّ (Maha Benar); 49. الوَكِيلٌ (Maha Pemelihara); 50. القَوِيٌّ (Maha Kuat); 51. الْوَهَّابُ (Maha Pemberi); 52. الوَلِيّاً (Maha Melindungi); 53. الحَمِيد (Maha Terpuji); 54. أَلمحْص (Maha Menghitung); 55. الْمُبْدِئُ (Maha Memulai); 56. الْمعِيدُ (Maha Mengembalikan); 57. لَمُحْيِي ا (Maha Menghidupkan); 58. الُممِيتُ (Maha Mematikan); 59. الْحَيِّ (Maha Hidup); 60. الْقَيُّومُ (Maha Mandiri); 61. الْؤاجِدْ (Maha Menemukan); 62. أَلاحَدٌ (Maha Esa); 63. الْؤاجِدْ (Maha Tunggal); 64. الْكَبِيرُ (Maha Besar); 65. المُّقْتَدِرٍ (Maha Berkuasa); 66. الْمُقَدَّمْ (Maha Mendahulukan); 67. المؤَخِّرُ (Maha Mengakhirkan); 68. الْأَوَّلُ (Maha Awal); 69. الْآخِرُ (Maha Akhir); 70. الظَّاهِرُ (Maha Nyata); 71. الْبَاطِنُ (Maha Ghaib); 72. الوَالٍى (Maha Memerintah); 73. الْمُتَعَالِي (Maha Tinggi); 74. الْبَرُّ (Maha Dermawan); 75. التَوَّاب (Maha Penerima Taubat); 76. الْبَارِئُ (Maha Mengadakan dari Tiada); 77. الْوَهَّابُ (Maha Pemberi Karunia); 78. الْفَتَّاحُ (Maha Membuka Hati); 79. المُنتَقِمُ (Maha Penyiksa); 80. العَفُوّاً (Maha Pemaaf); 81. الرَؤُوفٌ (Maha Mengasihani); 82. الْمَجِيدُ (Maha Mulia); 83. الْجَبَّارُ (Maha Berkehendak); 84. الْمقِّسطِ (Maha Adil); 85. الْجْامعُ (Maha Pengumpul); 86. الغَنِيٌّ (Maha Kaya); 87. الْامُغْنَى (Maha Mencukupi); 88. الْمُصَوِّرُ (Maha Membuat Bentuk); 89. الضُرّ (Maha Pemberi Derita); 90. النَافْعً (Maha Pemberi Manfaat); 91. النُورُ (Maha Bercahaya); 92. الَهَادِى (Maha Pemberi Petunjuk); 93. البَدِيعُ (Maha Pencipta); 94. البْاقُى (Maha Kekal); 95. الْوَارِثُ (Maha Mewarisi); 96. الْرَشِيَد (Maha Pandai); 97. الصَبُوِّر (Maha SabarHadis); 98. الصَّمَدُ (Maha Dibutuhkan); dan 99. الحَكَمَ (Maha Memutuskan Hukum).

No comments:

Post a Comment